- Doel Arnowo Nama asli Abdoel Adhiem) lahir tanggal 30 Oktober 1904 sampai remaja di kampung Gentengkali Surabaya bersama keua orangtuanya Ayah Arnowo dan ibu Djahminah.
- Bekerja di Kantor Pos Surabaya
(1921-1933)
- Menjadi aktifis politik di Partai Nasional
Indonesia (PNI) pada tahun 1927.
- Ditangkap Belanda dan masuk penjara (17 April
1934-Juni 1935)karena kritis ke Pemerintah Belanda
melalui
karya-karya tulisannya salah satunya yang berjudul “Kamoes Marhaen”
-
Menjadi anggota dewan penasehat pemerintahan kota.
-
Mendapat tugas mengorganisir pemuda2 yang masuk PETA di seluruh Jatim.
-
awal kemerdekaan, aktif mengawal pembentukan pemerintahan sipil di Surabaya.
-
cak Doel memimpin gerakan memperbanyak dan menyebarluaskan berita proklamasi.
- Doel Arnowo dalam sidang KNI 25-27 Agustus 1945, dimana ia
sebagai ketua KNI Karesidenan Surabaya.
- Cak Doel menyerukan gerakan pengibaran merah putih di seluruh penjuru kotaSurabaya berturut - turut mulai tanggal 29 sampai 31 Agustus 1945.
- Melalui sidang KNI diputuskan untuk membentuk Badan Keamann Rakyat (BKR) dan Badan Penolong Korban Perang (BPKP) pada tanggal 2 September 1945.
- Cak Doel mengumpulkan dan meminta para ex perwira PETA untuk menghimpun lagi bekas anak Buahnya.
- Setelah pertempuran Surabaya fase 1 ( Oktober) Doel Arnowo sebagai angota kontak biro ikut terlibat Perundingan dengan pihak Sekutu.
- Meletus insiden di jembatan merah yang menewaskan brigader Mallaby, cak Doel berlindung di tebing sungai.
-
Setelah masa revolusi, ia dipilih menjadi Walikota Surabaya ( 1950-1952)
- Doel Arnowo memimpin awal Pembangunan Tugu Pahlawan. Kemudian dilanjutkan oleh Walikota Surabaya berikutnya R. Mustajab.
-
Doel Arnowo bertugas di Depdagri, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar