Minggu, 11 Februari 2018

Patung Doel Arnowo

PATUNG DOEL ARNOWO

Nama      : Abdoel Adhiem / Doel Arnowo
Lahir      : Surabaya, 30 Oktober 1904
Wafat      : Surabaya 18 Januari 1985
Peran      : Walikota Surabaya tahun 1950, Ketua KNI, Pembantu Utama Gubernur Suryo
Keterangan
Peran Doel Arnowo dalam pertempuran 10 November cukup vital, baik secara langsung menghadapi Inggris dan sekutunya, maupun saat perundingan. Dalam pertempuran ini, Doel Arnowo bertugas sebagai penghubung Surabaya dengan pihak Jakarta. Sebab, Menteri LuarNegeri RI saat itu, Ahmad Soebardjo, adalah teman akrab Doel. Ketika Surabaya sudah bersepakat menolak ultimatum Inggris pada 9 November 1945, Doel diamanati melapor ke pusat. Jawaban dari Jakarta awalnya adalah “menunggu”, yang pada akhirnya dijawab “Terserah Surabaya!”. Dan pada saat itulah Doel Arnowo bersama Soemarsono( Pimpinan Pemuda Rakyat Indonesia ) berjuang bersama mempertahankan kota Surabaya dengan semboyan, “ MerdekaatauMati!”


- Doel Arnowo Nama asli Abdoel Adhiem) lahir tanggal 30 Oktober 1904 sampai remaja di kampung Gentengkali Surabaya bersama keua orangtuanya Ayah Arnowo dan ibu Djahminah.

- Bekerja di Kantor Pos Surabaya (1921-1933)

- Menjadi aktifis politik di Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927.

- Ditangkap Belanda dan masuk penjara (17 April 1934-Juni 1935)karena kritis ke Pemerintah Belanda

  melalui karya-karya tulisannya salah satunya yang berjudul “Kamoes Marhaen”



 - Pada masa pemerintah Jepang diangkat sebagai pegawai kantor propaganda Jepang.

 - Menjadi anggota dewan penasehat pemerintahan kota.

 - Mendapat tugas mengorganisir pemuda2 yang masuk PETA di seluruh Jatim.

 - awal kemerdekaan, aktif mengawal pembentukan pemerintahan sipil di Surabaya.

 - cak Doel memimpin gerakan memperbanyak dan menyebarluaskan berita proklamasi.



- Doel Arnowo dalam sidang KNI 25-27 Agustus 1945, dimana ia sebagai ketua KNI Karesidenan Surabaya.

-  Cak Doel menyerukan gerakan pengibaran merah putih di seluruh penjuru kotaSurabaya berturut - turut mulai tanggal 29 sampai 31 Agustus 1945.

-  Melalui sidang KNI diputuskan untuk membentuk Badan Keamann Rakyat (BKR) dan Badan Penolong Korban Perang (BPKP) pada tanggal 2 September 1945.

-  Cak Doel mengumpulkan dan meminta para ex perwira PETA untuk menghimpun lagi bekas anak Buahnya.



- Setelah pertempuran Surabaya fase 1 ( Oktober) Doel Arnowo sebagai angota kontak biro ikut terlibat Perundingan dengan pihak Sekutu.

- Meletus insiden  di jembatan merah yang menewaskan brigader Mallaby, cak Doel berlindung di tebing sungai.

-  Setelah masa revolusi, ia dipilih menjadi Walikota Surabaya ( 1950-1952)

-  Doel Arnowo memimpin awal Pembangunan Tugu Pahlawan. Kemudian dilanjutkan oleh Walikota Surabaya berikutnya R. Mustajab.

-  Doel Arnowo bertugas di Depdagri, Jakarta.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar