Sabtu, 17 Februari 2018

Zona Proklamasi

ZONA PROKLAMASI

Di zona ini pengunjung akan mendapati penjelasan dan cerita mengenai kota Surabaya pada saat masa kemerdekaan. Proklamasi di Surabaya disebarkan dengan cara yang sangat cerdik, dengan menggunakan dua bahasa daerah yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura, isi teks proklamasi disiarkan melalui radio-radio perjuangan arek-arek Suroboyo untuk mengelabui Jepang yang pada saat itu menguasai seluruh jaringan media, termasuk radio.

Di tempat ini pengunjung juga dapat melihat beberapa benda pernak-pernik media dan pertempuran 10 November 1945

1. HANDYCAM KUNO

Handycam Kuno
















Handycam ini pernah digunakan untuk kegiatan jurnalistik pada masa pertempuran 10 Nopember 1945.
Merk   : Filmo, 16 mm Camera
Tipe  : 70 DL, Bell & Hollwell chicago
Tahun Pembuatan  : 1923
Buatan  : USA
Bahan  : Besi
Asal Koleksi : dari Bapak Hariadi Suparto

This ancient handycam used as jurnalistic activities on the battle of 10th November 1945.
Brand  : Filmo, 16 mm Camera
Type  : 70 Dl, Bell & Holwell Chicago
Year of Made  : 1923
Made in  : USA
Material  : Iron
From  : Hariadi Suparto


2. TUSTEL KUNO

Tustel Kuno
















Tustel ini merupakan sarana dokumentasi fotografi yang pernah digunakan pada masa setelah kemerdekaan sampai dengan agresi militer Belanda II.
Merk  : Ensign Ful-Vue
Tipe  : Barnet Ensign
Tahun Pembuatan  :1946
Buatan  : Inggris
Bahan  : Besi
Asal Koleksi    : Bapak Hariadi Suparto


This is a tool of photographic documentation that was used in the aftermath of independence until the Dutch military aggression II
Brand  : Ensign Ful-Vue
Type  : Barnet Ensign
Year of Made  : 1946
Made in  : England
Material  : Iron
From  :Hariadi Suparto


3. MESIN KETIK KUNO

Mesin Ketik Kuno merk Underwood














Dalam menunjang kegiatan administrasi perkantoran, mesin ketik adalah sarana yang dibutuhkan untuk aktivitas komunikasi. Mesin ketik ini adalah peninggalan kolonial Belanda dan pernah digunakan oleh para pejuang Indonesia pada perjuangan kemerdekaan, seperti pada masa pertempuran 10 November 1945, Agresi Militer Belanda I dan II
Asal Koleksi : Hariadi Suparto

In supporting administrative of office affairs, typewriter is an important medium for communication. This typewriter is a relic from the Dutch colonial era and it had been used by the Indonesian freedom fighters, such as in the battle of 10 Novermber 1945 and the Dutch Millitary Agression I and II.
From : Hariadi Suparto


4. TAS MEDIS
Tas Medis
Untuk keperluan mobilitas perjuangan kemerdekaan era 1945 di Surabaya, tas medis ini digunakan oleh seorang dokter yang bernama dr. Agusni, lulusan Fakultas kedokteran Nippon Daigaku (sekarang Universitas Indonesia) saat turut serta di medan pertempuran di garis belakang sebagai seorang paramedis yang bertugas merawat korban pertempuran. 
Hibah dari : Dr. dr. Hariadi, Doc, Msc-Surabaya

This medical bag was used as an equipment in the battle of Surabaya in 1945, by a doctor named dr. Agusni. He graduated from Medical Faculty of Nippon Daigaku (Universitas Indonesia: red). He took part in the battlefield in the back lines as a paramedic to caring for the victims.
Granted from : Dr. dr. Hariadi Soeparto, Doc, Msc-Surabaya

5. SERAGAM TENTARA BKR

Baju BKR
Profil seragam resmi oleh pasukan tentara BKR dengan kepangkatan Letnan Muda / Letnan Pembantu. Warna seragam tentara BKR sama dengan yang digunakan tentara PETA karena banyak seragam didapat semasa menjadi tentara PETA.
Profile of official uniform by the BKR soldier with the rank of young lieutenant / assistant lieutenant. The colour of BKR uniform is equal to used by the soldiers at PETA because many uniform obtained during be a PETA soldier.


6. SERAGAM POLISI ISTIMEWA

Baju Polisi Istimewa

Profil seragam polisi istimewa dengan kepangkatan inspektur polisi yang pernah dikenakan M. Jasin.
The profile of Special Police uniform with rank inspector police ever required M. Jasin.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar