ZONA SENJATA LANTAI 2
Di lantai 2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya terdapat ruang pamer yang menampilkan berbagai koleksi senjata rampasan yang diperoleh arek-arek Suroboyo dari tentara jepang dan tentara sekutu.
Keris Kanuragan |
1. Keris Kanuragan
Keris ini adalah keris kanuragan (Ajimat) Peninggalan dari seorang dokter yang pernah berjuang di garis belakang sebagai petugas medis yang merawat korban pertempuran. Antara lain pernah digunakan di daerah Semarang saat melawan Tentara Belanda, di kota Rembang, Jawa Tengah saat melawan Tentara Jepang dan Sekutu, pada tahun 1945
Sebelumnya, Warangka keris ini berwarna merah, namun untuk kepentingan perawatan, kemudian warangka ini disepuh / dicat dengan warna emas oleh pemiliknya)
Asal Koleksi : DR. Dr. hariadi Soeparto, Doc, Msc – Surabaya
Pistol Bius |
2. Pistol Bius
Pistol ini adalah hasil rampasan dari pihak jepang pada masa pertempuran 10 Nopember 1945, dimana pernah digunakan tentara jepang untuk membius para tawanan pejuang arek-arek Surabaya yang dipindahkan keluar kota Surabaya, agar tidak tahu keberadaannya.
Asal Koleksi : Bapak Hartoyik (LVRI Surabaya)
Sangkur |
3. Sangkur
Bapak Sadji mendapatkan sangkur dari teman seperjuangannya
yang bernama Bapak Achmad (Almarhum). Sangkur ini pernah digunakan oleh Bapak Achmad sebagai senjata untuk berjuang dan melumpuhkan tentara sekutu pada masa pertempuran 10 Nopemeber 1945.
Asal
Koleksi : Bapak Sadji
(LVRI Surabaya)4. Ketapel
Ketapel adalah senjata tradisional
yang digunakan oleh bapak sadji sebagai senjata untuk berjuang pada masa pertempuran tahun
1945, cara menggunakan ketapil ini adalah dengan sistem komando,
agar bisa membidik secara bersama-sama dengan teman-teman seperjuangan yang
lainnya. 10
ketapil bisa membidik 1
orang serdadu tentara Gurkha sekutu.
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar