Jumat, 23 Februari 2018

ZONA SENJATA

ZONA SENJATA LANTAI 2

Di lantai 2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya terdapat ruang pamer yang menampilkan berbagai koleksi senjata rampasan yang diperoleh arek-arek Suroboyo dari tentara jepang dan tentara sekutu. 

Keris Kanuragan

















1. Keris Kanuragan

Keris ini adalah keris kanuragan (Ajimat) Peninggalan dari seorang dokter yang pernah berjuang di garis belakang sebagai petugas medis yang merawat korban pertempuran. Antara lain pernah digunakan di daerah Semarang saat melawan Tentara Belanda, di kota Rembang, Jawa Tengah saat melawan Tentara Jepang  dan Sekutu, pada tahun 1945
Sebelumnya, Warangka keris ini berwarna merah, namun untuk kepentingan perawatan, kemudian warangka ini disepuh / dicat dengan warna emas oleh pemiliknya)
Asal Koleksi : DR. Dr. hariadi Soeparto, Doc, Msc – Surabaya


Pistol Bius













2. Pistol Bius
Pistol ini adalah hasil rampasan dari pihak jepang pada masa  pertempuran 10 Nopember 1945, dimana pernah digunakan tentara jepang untuk membius para tawanan pejuang arek-arek Surabaya yang dipindahkan keluar kota Surabaya, agar tidak tahu keberadaannya. 

Asal Koleksi : Bapak Hartoyik (LVRI Surabaya)

Sangkur















3. Sangkur


Bapak Sadji mendapatkan sangkur dari teman seperjuangannya yang bernama Bapak Achmad (Almarhum). Sangkur ini pernah digunakan oleh Bapak Achmad sebagai senjata untuk berjuang dan melumpuhkan tentara sekutu pada masa pertempuran 10 Nopemeber 1945.
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)


Ketapel











4. Ketapel

Ketapel adalah senjata tradisional yang digunakan oleh bapak sadji sebagai senjata untuk berjuang pada masa pertempuran tahun 1945, cara menggunakan ketapil ini adalah dengan sistem komando, agar bisa membidik secara bersama-sama dengan teman-teman seperjuangan yang lainnya. 10 ketapil bisa membidik 1 orang serdadu tentara Gurkha sekutu. 
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar