Rabu, 21 Februari 2018

Zona Pasca Proklamasi (Zona Bung Tomo)

Zona Pasca Proklamasi (Zona Bung Tomo)

Di zona ini pengunjung dapat mengetahui peristiwa semasa pasca proklamasi di Surabaya, salah satu di antaranya adalah peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato. Di sini pengunjung juga dapat mendengarkan suara pidato Bung Tomo dan juga membaca teks pidato tersebut. Pengunjung akan merasakan kobaran semangat yang disalurkan Bung Tomo ke Arek-Arek Suroboyo melalui radio revolusi saat itu, juga terdapat beberapa benda milik pejuang Surabaya yang ditampilkan di sini.

1. Pistol Mausser Parabellum

Pistol Mausser Parabellum















Dipakai oleh pemuda Hario Kecik selaku pimpinan PTKR untuk menewaskan tentara Inggris pada pertempuran Surabaya di bulan Oktober dan November tahun 1945. Senapan ini adalah hasil rebutan senjata dari tentara Jepang di Surabaya pada Akhri September 1945, di markas Kempetai (Polisi militer Jepang).
Pistol ini buatan pabrik senjata Mauser di Jerman, yang letaknya di tepi sungai Neckar pada tahun 1908, sebelum Perang Dunia I. Kemudian pistol ini menjadi terkenal karena tingginya kualitasnya, dilihat dari sudut material yang digunakan dan konstruksi canggihnya, yang telah terbukti dalam perang tersebut. Pistol itu semakin tersohor karena ternyata terpakai dalam setiap revolusi yang terjadi di berbagai masa dan tempat, mulai dari Revolusi Bolshewik di Rusia, Revolusi di China, dan di Amerika Latin. Pistol Mauser  Parabellum sangat terpuji di kalangan Revolusioner maupun lawannya, karena kualitasnya yang menonjok  itu hingga dapat dikatakan bahwa pistol mausser Parabellum sebagai suatu senjata legendaris bangsa- bangsa di Seluruh dunia yang mengadaakan Revolusi.

This Pistol was used by Hario Kecik as the head of PTKR. It was used to killed British soldiers in the Surabaya battle around October to November 1945. This Pistol was grabbed from Japanese soldiers at the end of September 1945, in “Markas Kempetai” (Japanese Pilice Military office)
This Pistol was made in a Mauser weapon factory Germany. The location was beside of Neckar River in 1908, before War World I. Then, This Pistol was well-known because of its quality. It Could be seen from its material which was used and had high-level construction , it had been proofed in that war. It was more well-known because this Pistol was used in revolution which happened in some places, such as Bolshewik Revolution in Russia, Revolution in China and Revolution in South Of America. Moreover, Mauser Parabellum pistol could be said as a legendary weapon in some countries which had revolution.

2. Benda Milik Mayjend Soengkono

Benda Pribadi Mayjend Soengkono














MAYJEND SOENGKONO 

adalah komandan BKR (Badan Keamanan rakyat) kota Surabaya yang bermarkas di jalan Pregolan no.4 Surabaya. Beliau adalah tokoh yang memimpin berbagai serangan terhadap Jepang maupun sekutu. banyak penghargaan dan tanda jasa dari bangsa Indonesia yang diberikan kepada beliau, atas peran dan jasanya untuk membela tanah air. Banyak benda pribadi yang bisa kita lihat di sini, antara lain: 
  • SURAT TANDA ANGGOTA BKR (BADAN KEAMANAN RAKYAT) Pada masa pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya, Mayjend Sungkono menjabat sebagai ketua pusat BKR (Badan Keamanan Rakyat) di Surabaya. Tertera pada kartu tersebut usia Mayjend Sungkono saat itu 34 tahun. 
  • NASKAH  PREGOLAN TULISAN TANGAN MAYJEND SOENGKONO (SUMPAH KEBULATAN TEKAD) Lembaran ini adalah surat sumpah kebulatan tekad yang ditulis tangan oleh Mayjend Soengkono saat rapat pimpinan kesatuan pejuang se-Surabaya di markas BKR di Jl, Pregolan no 4 Surabaya, dalam rangka penolakan ultimatum dari pihak sekutu. BKR tetap menolak ultimatum dari pihak sekutu.
    Asal Koleksi : Ani Sungkono
  • TONGKAT KOMANDO MAYJEND SOENGKONO Tongkat komando ini selalu menyertai Mayjend Soengkono dalam setiap acara kedinasan saat beliau menjabat sebagai Inspektur Jendral Umum di MABES TNI-AD Jakarta.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar