Rabu, 28 Februari 2018

LASKAR RAKYAT

LAMPU SENTER


Merk                         : PHILIPS KNIJPKAT TYPE 7424 – 03
Buatan                      : Jerman
Tahun Pembuatan  : 1941
Bahan                        : besi
Suasana malam hari yang gelap ditambah fasilitas listrik yang belum memadai waktu itu, membuat lampu senter sangat diperlukan untuk menunjang aktifitas militer. Dan pada masa pertempuran di Surabaya, lampu senter  peninggalan Belanda ini pernah digunakan oleh Arek-Arek Surabaya untuk menunjang pergerakan perjuangan dalam menghadapi pasukan Inggris. Hibah dari  Rubbin Nanda, ST
BOTOL RELAKSASI

Merk        :  GILLETE
Buatan     :  Inggris  /Tahun1918
Bahan      :  Logam
Botol berbentuk bulat pipih ini merupakan peninggalan pasukan Inggris
yang pernah digunakan pada masa perang dunia I, II dan pertempuran Surabaya. Yang unik, bila botol diisi air hangat, akan berfungsi sebagai isi bantal, untuk terapi leher dan kepala pasukan yang sedang istirahat.
HIBAH : Rubin Nanda, ST


GRANAT TANGAN

Merk  :BRITISH WW2 No.36 MILLS BOMB MK 1
Buatan  : Inggris
Tahun Pembuatan  : 1941
Berat  : 765 gr / P; 95,25mm / D: 61mmm
Pada masa pertempuran di Surabaya banyak jenis senjata yang digunakan Oleh inggris dalam menghadapi pemuda pejuang Arek-Arek Surabaya . Senjata yang pernah digunakan oleh inggris adalah jenis Granat. Dan granat ini adalah salah satu benda peninggalan tentara inggris yang tersisa dari peristiwa .Hibah dari Rubbin Nanda, ST







LASKAR RAKYAT (SENJATA RAMPASAN)

Senjata Hasil Rampasan dari tangan tentara Sekutu pada saat peristiwa Pertempuran 10 Nopember 1945.

1. LARAS SENAPAN SIAP DITEMBAKKAN


Jenis     Senapan Steyr Mannlicher
Buatan  Austria
Bahan   Besi

Perolehan  dari Adi Setiawan (Roodeburg Surabaya)
Laras senapan ini adalah bagian yang tersisa dari pertempuran 10 Nopember 1945. Ditemukan  terpendam di dalam tanah di daerah Mojokerto, tanpa ada badan senjatanya dan dalam keadaan siap untuk ditembakkan.


2. BAYONET

Bayonet adalah pisau atau lebih dikenal dengan sangkur yang digunakan oleh tentara. Dan bayonet ini merupakan hibah dari warga kota Surabaya yang tidak mau disebutkan namanya , sisa peninggalan tentara jepang saat menduduki kota Surabaya pada tahun 1945, buatan perusahaan Toyota Jepang antara sekitar tahun 1938 – 1940.

3. PARANG

Teman seperjuangan bapak Sadji yang bernama bapak Manan (Almarhum) memberikan parang kepada bapak Sadji untuk disimpan sebagai kenang-kenangan. Pada masa pertempuran di Surabaya tahun 1945, parang ini pernah digunakan utnuk melumpuhkan Tentara Gurgah di daerah Jl. Gadukan.
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)

LASKAR RAKYAT (HELM)

HELM DUA LAPIS

Helm ini pernah digunakan sebagai helm kebesaran tentara KNIL (koninklijk Nederland indisch leger / Tentara pasukan Belanda) Saat memduduki Indonesia pada tahun 1942. Sebagian dari helm ini banyak digunakan pemuda pejuang arek-arek Surabaya dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya, dimana sebelumnya didapat dari hasil perampasan dari tentara KNIL, dan ada juga dari pemuda arek-arek Surabaya yang memang ikut dalam pendiidikan militer tentara kesatuan KNIL.
(Asal Koleksi : Sdr. Adi. Erlianto. Setyawan, ST, Surabaya)


HELM LAPIS JARING

Pada Masa Pendudukan Sekutu di Surabaya, Para Serdadu Inggris selalu memakai helm saat bertempur. Helm ini merupakan peninggalan serdadu Inggris yang dibuat pada tahun 1941 dan diperoleh dari hasil rampasan pejuang Arek – arek Surabaya saat bertempuer melawan sekutu.
Asal Koleksi : SdrAdiErliantoSetyawanST_RooderburghSurabaya


HELM TENTARA KNIL

Helm ini pernah digunakan sebagai helm kebesaran tentara KNIL (koninklijk Nederland indisch leger / Tentara pasukan Belanda) Saat memduduki Indonesia pada tahun 1942. Sebagian dari helm ini banyak digunakan pemuda pejuang arek-arek Surabaya dalam pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya, dimana sebelumnya didapatkan dari hasil perampasan tentara KNIL, dan ada juga dari pemuda arek-arek Surabaya yang memang ikut dalam pendiidikan militer tentara kesatuan KNIL.
Asal Koleksi : Sdr. Adi. Erlianto. Setyawan, ST_Rooderburgh, Surabaya

BAMBU RUNCING PERTEMPURAN SURABAYA

BAMBU RUNCING PERTEMPURAN SURABAYA

Salah satu senjata Tradisional pejuang Indonesia adalah Bambu Runcing . Begitulah dengan Bapak Sadji (Saat berusia 15 tahun) pernah menggunakan Bambu Runcing ini pada Pertempuran Surabaya. Ternyata Bambu Runcing ini awalnya mempunyai panjang sekitar 2 Meter. Namun saat teman seperjuangnnya membutuhkan untuk berjuang, pada akhirnya Bambu Runcing di potong menjadi 2 bagian , satu buat Bapak Sadji dan yang satu untuk temannya.

Hibah dari Bapak Sadji

LASKAR RAKYAT SURABAYA


REPLIKA SELEBARAN ULTIMATUM INGRIS

Selebaran ini adalah surat ultimatum yang dibuat oleh pihak Sekutu pada tanggal 9 Nopember 1945 dan disebarkan melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang. Surat ultimatum ini ditujukan kepada masyarakat Surabaya sebagai bentuk ancaman, agar masyarakat Surabaya menyerah tanpa syarat  kepada pihak Sekutu. Adapun  salah satu penyebab ultimatum ini dibuat karena Brigjend. AWS. Mallaby  terbunuh di depan Gedung Internatio pada tanggal 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30 WIB.


PISTOL ISYARAT

Pistol Pyropenik MK I ini adalah pistol isyarat yang berfungsi untuk memberikan tanda dalam situasi bahaya dan membutuhkan pertolongan / bantuan . Pistol ini biasanya digunakan di atas kapal, yaitu  dengan cara ditembakan ke atas agar ada orang lain yang melihatnya. Dan pistol ini merupakan hasil rampasan dari Sekutu.

Jumat, 23 Februari 2018

Patung Mayjend Sungkono

PATUNG MAYJEND SOENGKONO

Adalah komandan BKR (Badan Keamanan rakyat) kota Surabaya yang bermarkas di jalan Pregolan no.4 Surabaya. Beliau adalah tokoh yang memimpin berbagai serangan terhadap Jepang maupun sekutu. banyak penghargaan dan tanda jasa dari bangsa Indonesia yang diberikan kepada beliau, atas peran dan jasanya untuk membela tanah air

ZONA SENJATA

ZONA SENJATA LANTAI 2

Di lantai 2 Museum Sepuluh Nopember Surabaya terdapat ruang pamer yang menampilkan berbagai koleksi senjata rampasan yang diperoleh arek-arek Suroboyo dari tentara jepang dan tentara sekutu. 

Keris Kanuragan

















1. Keris Kanuragan

Keris ini adalah keris kanuragan (Ajimat) Peninggalan dari seorang dokter yang pernah berjuang di garis belakang sebagai petugas medis yang merawat korban pertempuran. Antara lain pernah digunakan di daerah Semarang saat melawan Tentara Belanda, di kota Rembang, Jawa Tengah saat melawan Tentara Jepang  dan Sekutu, pada tahun 1945
Sebelumnya, Warangka keris ini berwarna merah, namun untuk kepentingan perawatan, kemudian warangka ini disepuh / dicat dengan warna emas oleh pemiliknya)
Asal Koleksi : DR. Dr. hariadi Soeparto, Doc, Msc – Surabaya


Pistol Bius













2. Pistol Bius
Pistol ini adalah hasil rampasan dari pihak jepang pada masa  pertempuran 10 Nopember 1945, dimana pernah digunakan tentara jepang untuk membius para tawanan pejuang arek-arek Surabaya yang dipindahkan keluar kota Surabaya, agar tidak tahu keberadaannya. 

Asal Koleksi : Bapak Hartoyik (LVRI Surabaya)

Sangkur















3. Sangkur


Bapak Sadji mendapatkan sangkur dari teman seperjuangannya yang bernama Bapak Achmad (Almarhum). Sangkur ini pernah digunakan oleh Bapak Achmad sebagai senjata untuk berjuang dan melumpuhkan tentara sekutu pada masa pertempuran 10 Nopemeber 1945.
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)


Ketapel











4. Ketapel

Ketapel adalah senjata tradisional yang digunakan oleh bapak sadji sebagai senjata untuk berjuang pada masa pertempuran tahun 1945, cara menggunakan ketapil ini adalah dengan sistem komando, agar bisa membidik secara bersama-sama dengan teman-teman seperjuangan yang lainnya. 10 ketapil bisa membidik 1 orang serdadu tentara Gurkha sekutu. 
Asal Koleksi : Bapak Sadji (LVRI Surabaya)

Rabu, 21 Februari 2018

Zona Pasca Proklamasi (Zona Bung Tomo)

Zona Pasca Proklamasi (Zona Bung Tomo)

Di zona ini pengunjung dapat mengetahui peristiwa semasa pasca proklamasi di Surabaya, salah satu di antaranya adalah peristiwa Perobekan Bendera di Hotel Yamato. Di sini pengunjung juga dapat mendengarkan suara pidato Bung Tomo dan juga membaca teks pidato tersebut. Pengunjung akan merasakan kobaran semangat yang disalurkan Bung Tomo ke Arek-Arek Suroboyo melalui radio revolusi saat itu, juga terdapat beberapa benda milik pejuang Surabaya yang ditampilkan di sini.

1. Pistol Mausser Parabellum

Pistol Mausser Parabellum















Dipakai oleh pemuda Hario Kecik selaku pimpinan PTKR untuk menewaskan tentara Inggris pada pertempuran Surabaya di bulan Oktober dan November tahun 1945. Senapan ini adalah hasil rebutan senjata dari tentara Jepang di Surabaya pada Akhri September 1945, di markas Kempetai (Polisi militer Jepang).
Pistol ini buatan pabrik senjata Mauser di Jerman, yang letaknya di tepi sungai Neckar pada tahun 1908, sebelum Perang Dunia I. Kemudian pistol ini menjadi terkenal karena tingginya kualitasnya, dilihat dari sudut material yang digunakan dan konstruksi canggihnya, yang telah terbukti dalam perang tersebut. Pistol itu semakin tersohor karena ternyata terpakai dalam setiap revolusi yang terjadi di berbagai masa dan tempat, mulai dari Revolusi Bolshewik di Rusia, Revolusi di China, dan di Amerika Latin. Pistol Mauser  Parabellum sangat terpuji di kalangan Revolusioner maupun lawannya, karena kualitasnya yang menonjok  itu hingga dapat dikatakan bahwa pistol mausser Parabellum sebagai suatu senjata legendaris bangsa- bangsa di Seluruh dunia yang mengadaakan Revolusi.

This Pistol was used by Hario Kecik as the head of PTKR. It was used to killed British soldiers in the Surabaya battle around October to November 1945. This Pistol was grabbed from Japanese soldiers at the end of September 1945, in “Markas Kempetai” (Japanese Pilice Military office)
This Pistol was made in a Mauser weapon factory Germany. The location was beside of Neckar River in 1908, before War World I. Then, This Pistol was well-known because of its quality. It Could be seen from its material which was used and had high-level construction , it had been proofed in that war. It was more well-known because this Pistol was used in revolution which happened in some places, such as Bolshewik Revolution in Russia, Revolution in China and Revolution in South Of America. Moreover, Mauser Parabellum pistol could be said as a legendary weapon in some countries which had revolution.

2. Benda Milik Mayjend Soengkono

Benda Pribadi Mayjend Soengkono














MAYJEND SOENGKONO 

adalah komandan BKR (Badan Keamanan rakyat) kota Surabaya yang bermarkas di jalan Pregolan no.4 Surabaya. Beliau adalah tokoh yang memimpin berbagai serangan terhadap Jepang maupun sekutu. banyak penghargaan dan tanda jasa dari bangsa Indonesia yang diberikan kepada beliau, atas peran dan jasanya untuk membela tanah air. Banyak benda pribadi yang bisa kita lihat di sini, antara lain: 
  • SURAT TANDA ANGGOTA BKR (BADAN KEAMANAN RAKYAT) Pada masa pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya, Mayjend Sungkono menjabat sebagai ketua pusat BKR (Badan Keamanan Rakyat) di Surabaya. Tertera pada kartu tersebut usia Mayjend Sungkono saat itu 34 tahun. 
  • NASKAH  PREGOLAN TULISAN TANGAN MAYJEND SOENGKONO (SUMPAH KEBULATAN TEKAD) Lembaran ini adalah surat sumpah kebulatan tekad yang ditulis tangan oleh Mayjend Soengkono saat rapat pimpinan kesatuan pejuang se-Surabaya di markas BKR di Jl, Pregolan no 4 Surabaya, dalam rangka penolakan ultimatum dari pihak sekutu. BKR tetap menolak ultimatum dari pihak sekutu.
    Asal Koleksi : Ani Sungkono
  • TONGKAT KOMANDO MAYJEND SOENGKONO Tongkat komando ini selalu menyertai Mayjend Soengkono dalam setiap acara kedinasan saat beliau menjabat sebagai Inspektur Jendral Umum di MABES TNI-AD Jakarta.






Selasa, 20 Februari 2018

Zona H.R Mohamad

Zona H.R Mohamad


RIWAYAT HIDUP

NAMA                                              : H.R. Mohamad Mangoendiprodjo
TEMPAT/  TANGGAL LAHIR     : Sragen, 5 Januari 1905
WAFAT                                             : Selasa 13 Desember 1988,
    (dimakamlan di TMP Lampung)
MENIKAH DENGAN                    : 1. Kamariatun (1928),
                                                                (dianugrahi dua  putra/putri)
                                                             2. Siti Hartijah (1953),
      (dianugrahi tujuh putra/putri)
PENDIDIKAN                            : 
  • ELS, Sragen, (lulus 1921)
  • Sekolah Pamong Praja (OSVIA) Madiun ( lulus 1927)
  • Pembela Tanah Air (PETA) (lulus Oktober 1944)                                                     

PENUGASAN :
  • Wakil Kepala Jaksa Kalisosok, Surabaya 1931
  • Asisten Wedana Kec. Diwek Jombang, Jawa Timur, 1934
  • Daidanchho (DanYon) PETA, Batalyon III Sidoarjo 1944
  • Badan Keamanan Rakyat (BKR) Urusan Darat, Jawa Timur (1945)
  • Kepala (Panglima) Komandemen Militer Jawa Timur, 19-12-1945 s/d 1946
  • Kepala Staf Kementrian Pertahanan RI, 20 Mei 1946 s/d 1948
  • Bupati Ponorogo, 31 Januari 1950 s/d 1955
  • Residen Lampung, 21 Nopember 1955 s/d 1962
  • Ketua MPR tertua, pada masa Sidang MPR, Januari 1988


GUDANG SENJATA DON BOSCO JL. TIDAR SURABAYA

Pada tanggal 30 Oktober 1945, senjata Tentara Jepang di Gudang senjata Don Bosco – Surabaya diserahkan dari Mayor Hazimoto kepada Wakil TKR dan Wakil Kepolisian, antara lain HR. Mohamad, Moh Yasin dan Bung Tomo. Hal ini merupakan hasil perundingan yang alot, karena pihak Tentara Jepang tidak mau menyerahkan senjata kepada Laskar Pejuang, namun hanya mau menyerahkan kepada TKR dan Kepolisian RI. Senjata-senjata tersebut menjadikan TKR dan badan-badan perjuangan di Jawa Timur sebagai organisasi ketentaraan dengan persenjataan paling lengkap saat itu.


PERAN HR MOHAMAD DALAM REVOLUSI SURABAYA 1945

  1. Sebagai bendahara Badan Keamanan Rakyat (BKR), Jawa Timur. 
  2. Pernah memimpin pasukan untuk mengambil paksa uang senilai 100 juta guilder dari Bank Escompto, di jl. Kembang Jepun untuk dana perjuangan Revolusi di Surabaya, September 1945.
  3. Sebagai PimpinganTentara Keamanan Rakyat (BKR), Jawa Timur. Bersama Moh Yasin dan Bung Tomo memimpin pasukan untuk merebut senjata Tentara Jepang (Pimpinan Mayor Hazimoto) DI Gedung Don Bosco, Jl. Tidar, yang digunakan untuk persenjataan pejuang Surabaya, 30 September 1945.
  4. Sebagai Anggota Kontak Biro. Pernah sebagai negosiator penghentian tembak menembak digedung INTERNASIO, dan tanpa diduga akhirnya meletus pertempuran, yang menyebabkan meninggalnya Pimpinan Sekutu Brigjend. AWS. Mallaby, sehingga HR Mohamad disandra di dalam gedung INTERNASIO, 30 Oktober 1945.
  5. Bersama Gubernur Soeryo, Residen Sudirman dan anggota Kontak Biro lainnya bernegosiasi dengan Pimpinan Sekutu Mayjend Mansergh, di Markas Inggris, Bataviaweg untuk mencegah pecahnya pertempuran, 3 Nopember 1945.
  6. Mulai 15 Nopember 1945 menjadi Pimpinan Dewan Pertahanan Rakyat Indonesia (DPRI), yang terdiri unsur-unsur : TKR, TKR Laut, API, PRI, Hisbullah, BBI, BPRI dan Polisi guna mengkoordinasikan jalannya pertempuran di Kota Surabaya.


Radio Bung Tomo

Radio Bung Tomo

Radio ini pernah digunakan oleh masyarakat Tanah Abang - jakarta, untuk mendengarkan pidato-pidato Bung Tomo. Dan selanjutnya, pemilik radio tersebut, Bapak Achmad menyerahkan kepada Bung Tomo sebagai apresiasi dan kenang-kenangan.
Hibah dari : Ny. Soelistomo 

This Radio ever used by the people of   Tanah Abang Jakarta, to  hear  Bung Tomo`s Orations. An than, the Radio`s owner gived to Bung Tomo as apressiated and memoried
Given By : Mrs Soelistomo

Sabtu, 17 Februari 2018

Zona Proklamasi

ZONA PROKLAMASI

Di zona ini pengunjung akan mendapati penjelasan dan cerita mengenai kota Surabaya pada saat masa kemerdekaan. Proklamasi di Surabaya disebarkan dengan cara yang sangat cerdik, dengan menggunakan dua bahasa daerah yakni bahasa Jawa dan bahasa Madura, isi teks proklamasi disiarkan melalui radio-radio perjuangan arek-arek Suroboyo untuk mengelabui Jepang yang pada saat itu menguasai seluruh jaringan media, termasuk radio.

Di tempat ini pengunjung juga dapat melihat beberapa benda pernak-pernik media dan pertempuran 10 November 1945

1. HANDYCAM KUNO

Handycam Kuno
















Handycam ini pernah digunakan untuk kegiatan jurnalistik pada masa pertempuran 10 Nopember 1945.
Merk   : Filmo, 16 mm Camera
Tipe  : 70 DL, Bell & Hollwell chicago
Tahun Pembuatan  : 1923
Buatan  : USA
Bahan  : Besi
Asal Koleksi : dari Bapak Hariadi Suparto

This ancient handycam used as jurnalistic activities on the battle of 10th November 1945.
Brand  : Filmo, 16 mm Camera
Type  : 70 Dl, Bell & Holwell Chicago
Year of Made  : 1923
Made in  : USA
Material  : Iron
From  : Hariadi Suparto


2. TUSTEL KUNO

Tustel Kuno
















Tustel ini merupakan sarana dokumentasi fotografi yang pernah digunakan pada masa setelah kemerdekaan sampai dengan agresi militer Belanda II.
Merk  : Ensign Ful-Vue
Tipe  : Barnet Ensign
Tahun Pembuatan  :1946
Buatan  : Inggris
Bahan  : Besi
Asal Koleksi    : Bapak Hariadi Suparto


This is a tool of photographic documentation that was used in the aftermath of independence until the Dutch military aggression II
Brand  : Ensign Ful-Vue
Type  : Barnet Ensign
Year of Made  : 1946
Made in  : England
Material  : Iron
From  :Hariadi Suparto


3. MESIN KETIK KUNO

Mesin Ketik Kuno merk Underwood














Dalam menunjang kegiatan administrasi perkantoran, mesin ketik adalah sarana yang dibutuhkan untuk aktivitas komunikasi. Mesin ketik ini adalah peninggalan kolonial Belanda dan pernah digunakan oleh para pejuang Indonesia pada perjuangan kemerdekaan, seperti pada masa pertempuran 10 November 1945, Agresi Militer Belanda I dan II
Asal Koleksi : Hariadi Suparto

In supporting administrative of office affairs, typewriter is an important medium for communication. This typewriter is a relic from the Dutch colonial era and it had been used by the Indonesian freedom fighters, such as in the battle of 10 Novermber 1945 and the Dutch Millitary Agression I and II.
From : Hariadi Suparto


4. TAS MEDIS
Tas Medis
Untuk keperluan mobilitas perjuangan kemerdekaan era 1945 di Surabaya, tas medis ini digunakan oleh seorang dokter yang bernama dr. Agusni, lulusan Fakultas kedokteran Nippon Daigaku (sekarang Universitas Indonesia) saat turut serta di medan pertempuran di garis belakang sebagai seorang paramedis yang bertugas merawat korban pertempuran. 
Hibah dari : Dr. dr. Hariadi, Doc, Msc-Surabaya

This medical bag was used as an equipment in the battle of Surabaya in 1945, by a doctor named dr. Agusni. He graduated from Medical Faculty of Nippon Daigaku (Universitas Indonesia: red). He took part in the battlefield in the back lines as a paramedic to caring for the victims.
Granted from : Dr. dr. Hariadi Soeparto, Doc, Msc-Surabaya

5. SERAGAM TENTARA BKR

Baju BKR
Profil seragam resmi oleh pasukan tentara BKR dengan kepangkatan Letnan Muda / Letnan Pembantu. Warna seragam tentara BKR sama dengan yang digunakan tentara PETA karena banyak seragam didapat semasa menjadi tentara PETA.
Profile of official uniform by the BKR soldier with the rank of young lieutenant / assistant lieutenant. The colour of BKR uniform is equal to used by the soldiers at PETA because many uniform obtained during be a PETA soldier.


6. SERAGAM POLISI ISTIMEWA

Baju Polisi Istimewa

Profil seragam polisi istimewa dengan kepangkatan inspektur polisi yang pernah dikenakan M. Jasin.
The profile of Special Police uniform with rank inspector police ever required M. Jasin.