- Raden Mas Tumenggung (R.M.T.) Ario Soerjo (Gubernur Soerjo) remaja bersama kedua orangtuanya R.M. Wiryosumarto (Ajun Jaksa Magetan) dan R.A. Kustiah.
- Menjadi veldpolitie (Mantri Polisi) di Madiun.
- Mengikuti pendidikan polisi di Sukabumi.
- Menjadi asisten wedana di sejumlah tempat.
- Raden Mas Tumenggung (R.M.T.) Ario Soerjo (Governor Soerjo) at his teens with his parents R.M. Wiryosumarto (Adjunct Magetan Prosecutor) and R.A. Kustiah.
- Became a veldpolitie (Police Orderly) in Madiun.
- Attended police academy in Sukabumi.
- Became a wedana assistant in a number of places.
Bidang 2 :
- Menempuh pendidikan di bestoor school – Hoofden School (OSVIA) (Sekarang IPDN), Jakarta
- Saat menjadi bupati di Magetan ( 1938-1943)
- Diangkat sebagai Su Cho Kan (Residen) di Bojonegoro dimasa pendudukan jepang.
- Setelah proklamasi diangkat sebagai gubernur Jatim.
- Studied at Bestoor School – Hoofden School (OSVIA) (Now IPDN), Jakarta
- When he was a regent in Magetan (1938-1943)
- Appointed as Su Cho Kan (Resident) in Bojonegoro during the Japanese occupation.
- After the proclamation he was appointed as governor of East Java.
Bidang 3 :
- Reaksi Gubernur Soerjo melakukan penolakan terhadap selebaran ultimatum Sekutu 9 Nopember 1945
- Pidato resmi Gubernur di RRI, menolak ultimatum ancaman dari Tentara Inggris.
- Pecah pertempuran 10 November 1945.
- Gubernur Soerjo menjalankan pemerintahan darurat berpindah2 di luar kota Surabaya.
- Governor Soerjo's reaction, rejected the Allied ultimatum leaflet November 9, 1945
- The Governor's official speech at RRI, rejecting the ultimatum threat from the British Army.
- Fighting broke out November 10, 1945.
- Governor Soerjo was running an emergency government outside Surabaya.
Bidang 4:
- Menjadi ketua DPA
- Peristiwa pemberontakan dan penumpasan PKI di Madiun dan sekitarnya 1948.
- Penghadangan oleh gerombolan PKI terhadap Soerjo dan KomBes polisi M. Doerjat dan Komisaris Polisi Suroko di Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo, Kedunggalar-Ngawi dan dimakamkan di Sawahan, Desa Kepolorejo, Magetan.
Field 4:
- Become chairman of the DPA
- The rebellion and crushing of the PKI in Madiun and its surroundings in 1948.
- Blockade by PKI gangs against Soerjo and Police Commissioner M. Doerjat and Police Commissioner Suroko in Dukuh Ngandu, Bangunrejo Village, Kedunggalar-Ngawi and buried in Sawahan, Kepolorejo Village, Magetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar