Senin, 26 Februari 2024

Story Mural Gubernur R.M.T. Soerjo


 Bidang 1 :
  • Raden Mas Tumenggung (R.M.T.) Ario Soerjo (Gubernur Soerjo) remaja bersama kedua orangtuanya R.M. Wiryosumarto (Ajun Jaksa Magetan) dan R.A. Kustiah.
  • Menjadi veldpolitie (Mantri Polisi) di Madiun.
  • Mengikuti pendidikan polisi di Sukabumi.
  • Menjadi asisten wedana di sejumlah tempat.

 Field 1:

  • Raden Mas Tumenggung (R.M.T.) Ario Soerjo (Governor Soerjo) at his teens with his parents R.M. Wiryosumarto (Adjunct Magetan Prosecutor) and R.A. Kustiah.
  • Became a veldpolitie (Police Orderly) in Madiun.
  • Attended police academy in Sukabumi.
  • Became a wedana assistant in a number of places.

Bidang 2 :

  • Menempuh pendidikan di bestoor school – Hoofden School (OSVIA) (Sekarang IPDN), Jakarta
  • Saat  menjadi bupati di Magetan ( 1938-1943)
  • Diangkat sebagai Su Cho Kan (Residen) di Bojonegoro dimasa pendudukan jepang.
  • Setelah proklamasi diangkat sebagai gubernur Jatim.

 Field 2:

  • Studied at Bestoor School – Hoofden School (OSVIA) (Now IPDN), Jakarta
  • When he was a regent in Magetan (1938-1943)
  • Appointed as Su Cho Kan (Resident) in Bojonegoro during the Japanese occupation.
  • After the proclamation he was appointed as governor of East Java.

Bidang 3 :

  • Reaksi Gubernur Soerjo melakukan penolakan terhadap selebaran ultimatum Sekutu 9 Nopember 1945
  • Pidato resmi Gubernur di RRI, menolak ultimatum ancaman dari Tentara Inggris.
  • Pecah pertempuran 10 November 1945.
  • Gubernur Soerjo menjalankan pemerintahan darurat berpindah2 di luar kota Surabaya.

 Field 3:

  • Governor Soerjo's reaction, rejected the Allied ultimatum leaflet November 9, 1945
  • The Governor's official speech at RRI, rejecting the ultimatum threat from the British Army.
  • Fighting broke out November 10, 1945.
  • Governor Soerjo was running an emergency government outside Surabaya.

Bidang 4:

  • Menjadi ketua DPA
  • Peristiwa pemberontakan dan penumpasan PKI di Madiun dan sekitarnya 1948.
  • Penghadangan oleh gerombolan PKI terhadap Soerjo dan KomBes polisi M. Doerjat dan Komisaris Polisi Suroko di Dukuh Ngandu, Desa Bangunrejo, Kedunggalar-Ngawi dan dimakamkan di Sawahan, Desa Kepolorejo, Magetan.

Field 4:

  • Become chairman of the DPA
  • The rebellion and crushing of the PKI in Madiun and its surroundings in 1948.
  • Blockade by PKI gangs against Soerjo and Police Commissioner M. Doerjat and Police Commissioner Suroko in Dukuh Ngandu, Bangunrejo Village, Kedunggalar-Ngawi and buried in Sawahan, Kepolorejo Village, Magetan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar