Sabtu, 03 Maret 2018

PENOLAKAN ULTIMATUM SEKUTU



PENOLAKAN AREK – AREK SURABAYA TERHADAP
ULTIMATUM SEKUTU ( TANGGAL : 9 NOVEMBER 1945 )




Pada tanggal 9 November 1945 Jenderal mansergh mengirinkan surat Ultimatum, kepada semua pemimpin pemerintahan, Pemuda dna badan perjuangan di Surabaya untuk menyerahkan diri dan menyerahkan semua senjata yang berada di tangannya dengan cara yang amat menghina. Batas waktu yang ditentukan adalah pukul 18.00 tanggal 10 November 1945. Apabila tidak di taati, Surabaya akan digempur. Surat Ultimatum itu kemudian dicetak dalam bentuk pamflet dan disebarkan ke penjuru kota Surabaya dengan pesawat terbang. Untuk menjawab ultimatum ini Gubernur jawa timur Suryo, Residen Sudirman, Ketua KNI Doel Arnowo, menghubungi Presiden Soekarno, yang kemudian mengirim Menteri Luar Negeri A. Subarjo untuk berunding dengan panglima tentara tentara sekutu. Ternyata perundingan gagal. Pemerintahan pusat menyerahkan sepenuhnya kepada Rakyat Surabaya. Melalui pidato radio pada malam hari 9 November 1945, Gubernur Suryo menyatakan menolak ultimatum. Soengkono ketua BKR kota, Bersama semua pimpinan laskar pemuda Surabaya, bersumpah untuk mempertahankan kota Surabaya sampai tetes darah terakhir. Markas pertahanan kota dibentuk. Kota Surabaya dibagi atas tiga sektor dan tiga lini pertahanan. Barikade dipasang di Seluruh jalan-jalan diseluruh kota Surabaya . tepat pada puku 06.00 Pagi , pada tanggal 10 November 1945. Inggris mulai melaksanakan ultimatumnya. Dengan diawali tembakan meriam kapal perangnya kemudian diikuti dengan pemboman dari laut dan udara. Inggris kemudian mengerahkan kekuatan daratnya yang terdiri atas pasukan infanteri dan keveleri menyerbu kota Surabaya. Serangan ini mendapat perlawanan yang heroik dari rakyat Surabaya. Radio pemberontakan Bung Tomo mengobarkan semangat perlawanan. Serbuann sekutu yang berkekuatan lebih kurang satu divisi berhasil ditahan lini – demi lini. Dalam pertempuran disekitar Viaduct pasukan Inggris menderita banyak kerugian, yang dipertahankan selama lebih kurang dua minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar