TANGGAL : 30 OKTOBER 1945
Serangan serentak yang dilakukan TKR dan lascar Pemuda
Surabaya selama dua hari membuat posisi tentara Inggris terancam hancur bila
serangan tidak segera di hentikan. Pimpinan tentara sekutu di Jakarta meminta
Presiden Soekarno agar menghentikan pertempuran di Surabaya. Dengan menumpang
pesawat terbang militer Inggris. Presiden Soekarno yang didampingi wakil
presiden Moh. Hatta dan menteri penerangan Amir Syarifuddin pada tanggal 29
Oktober 1945 tiba di Surabaya untuk berunding dengan dir. Mallaby, Kolonel
Pugh. Dari pihak Indonesia di Surabaya diwakili oleh Gubernur Suryo, Residen
Sudirman, Doel Arnowo, Soengkono, Atmadji, Soemarsono Roeslan Abdul Gani.Pada
hari kedua pihak Inggris dipimpin oleh Mayjen Hawthorn. Dari Perundingan ini
pihak sekutu mengakui status TKR sebagai tentara yang sah dan sebagai penjaga
keamanan. Untuk menghindari terjadinya bentrokan senjata dibentuk kontak Biro.
Kontak biro mendatangi tempat – tempat yang rawan. Setelah kesepakatan ini,
menghentikan pertempuran oleh kedua belah pihak diumumkan ke Seluruh kota
Surabaya.