Rabu, 05 Januari 2022

SEJARAH BERDIRINYA TUGU PAHLAWAN DAN MUSEUM SEPULUH NOPEMBER

 


Monumen Tugu Pahlawan yang dibangun dalam bentuk “paku terbalik” dipandang mempunyai nilai filosofis monumental dimana peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno pada tanggal 10 Nopember 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 Nopember 1952 juga oleh Ir. Soekarno dengan mengambil lokasi tepat diatas areal bekas gedung Raad Van Justitie Belanda, yang pada jaman pendudukan jepang digunakan sebagai gedung Kempetai.

Di masa pemerintahan pendudukan Jepang gedung ini dipergunakan Kempetai Jepang untuk mengadili, menyiksa dan menahan pejuang pejuang Indonesia. Pada waktu pecah Pertempuran Surabaya, gedung ini dikuasai oleh pemuda pemuda dan menjadi pusat pejuangan. Akhirnya gedung ini pun hancur terkena tembakan artileri Sekutu. Monumen Tugu Pahlawan dibangun sebagai simbol semangat kepahlawanan arel – arek Suroboyo dalam menghadapi penjajah juga sebagi benda cagar budaya.

LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUSEUM SEPULUH NOPEMBER 

Untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan dan untuk melengkapi fasilitas sejarahnya, maka didirikanlah Museum Perjuangan Sepuluh Nopember 1945. Bangunannya berbentuk piramid yang ditenggelamkan sedemikian rupa tujuh meter dibawah permukaan areal, dengan maksud agar keberadaan bangunan tersebut tidak mendominasi keberadaan Tugu Pahlawan.

Didalam museum ini pengunjung juga dapat mendengarkan pidato Bung Tomo yang berapi – api untuk membangkitkan semangat juang rakyat dalam menghadapi Ultimatum Sekutu.

Semangat Juang serta persatuan dan kesatuan yang tinggi dalam pertempuran 10 Nopember 1945 inilah yang kemudian diabadikan dalam predikat Surabaya sebagai kota Pahlawan

Didalam Museum terdapat Koleksi persenjataan , baik dari pihak sekutu maupun dari pihak Jepang, yang digunakan pada pertempuran 10 Nopember 1945 . Selain itu juga terdapat hall of fame /ruang hening, gugus patung, koleksi foto, koleksi bersejarah,dari Bung Tomo, beberapa seting peristiwa penting yang dirangkum dalam delapan diorama statis, dan penanyangan film 10 Nopember 1945 dalam diorama elektronik.

Didalam museum ini pengunjung juga dapat mendengarkan pidato Bung Tomo yang berapi – api untuk membangkitkan semangat juang rakyat dalam menghadapi ultimatum sekutu.

Semangat Juang serta persatuan dan kesatuan yang tinggio dalam peretmpuran 10 Nopember 1945 inilah yang kemudian diabadikan dalam predikat Surabaya sebagai kota Pahlawan

Museum sepuluh Nopember diresmikan mula mulasecara soft opening 10 Nopember 1998 oleh Walikota Surabaya, Bapak Sunarto Sumoprawiro, sedangkan grand opening tanggal  19 Februari 2000 oleh Presiden Abdurrahman Wahid.